google.com, pub-5491574035592832, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking News

Wednesday, June 6, 2012

Pupuk Organik Cair Bio-Qita || Cara Membuatnya Dari Limbah

pupuk organik cair

Setiap komunitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di pastikan menghasilkan sampah baik dalam proses produksi maupun dalam proses konsumsinya. Menjadi persoalan karena komunitas masyarakat penghasil sampah tersebut mayoritas tidak mengelola sendiri sampah yang mereka hasilkan. Sampah-sampah produksi dari komunitas tersebut pada akhirnya dikumpulkan sacara masa untuk kemudian dibuang di TPS kemudian TPA.

Jadi penanganan masalah sampah yang ada selama ini sekedar memindahkan persoalan dari lingkungan-komunitas penghasil sampah ke lingkungan lain. Persoalan ini memunculkan berbagai efek dan persoalan baru di tempat pembuangan yang baru tesebut, yaitu munculnya pencemaran di areal pembuangan sampah yang baru. Disamping itu untuk meningkatkan produksi pertanian, pupuk sintensis dan pestisida kimia digumakan sebagai komponen utama. Namun, penggunaan 2 komponen tersebut bukanlah tanpa masalah bisa membuat kualitas tanah beserta ekosistemnya menurun. Pangkal persoalannya tentu karena kandungan kimia yang terkandung pada penyubur tanah dan tanaman tersebut.

Penggunaan pestisida sintetis secara berlebihan menyebabkan punahnya beberapa serangga penyerbuk tanaman sehingga produksi pertanian tidak optimal. Kondisi ini bisa disiasati dengan menggunakan pupuk dan pestisida sintentis, tetapi ongkos penggunaan kedua medium tersebut cukup mahal. Selain itu, tanah disawah/lahan kebun menjadi kering akibat penggunaan ououk sintetis yang digunakan secara berlebihan. Bercermin dari persoalan tersebut, maka dikembangkan teknologi Bio-Qita yang menggunakan mikroba guna membantu peningkatan kapasitas produksi petani serta menjaga kelestarian lahan. Fungsi mikroba lokal yang digunakan membantu pertumbuhan tanaman dan kesehatan ekosistem, Mikroba itu juga berfungsi melarutkan unsur hara makro dan mikro tanah. Mikroba yang digunakan adalah bukan mikroba dari luar negeri. Dikhawatirkan mikroba asing dapat merusak ekosistem lokal lantaran karakter fisiologisnya berbeda dengan mikro lokal.

Bio-Qita merupakan teknologi berbasis pemanfaatan mikro organisme (mikroba) untuk meningkatkan produksi pertanian, menurunkan toksitas limbah beracun dan meningkatkan kesehatan tanaman. Bio-Qita merupakan teknologi yang menjadikan pupuk organik sebagai pupuk penyubur tanaman. Teknologi yang digunakan dalam memperbanyak mikroba ini adalah fermentor dan teknologi inokulasi mikroba. Mikroba lokal merupakan mikroba yang telah diketahui validitas jenisnya dan disimpan didalam kultur koleksi, seperti Azospirillum, Azotobactel, Rhizobium, Mikroriza dan mikroba tanah yang menghasilkan senyawa metabolit sekunder untuk kesehatan tanaman, semisal Bacillus. Mikroba itu diproduksi menggunakan medium khusus sesuai denagn karakter fisiologinya.

Tahapan Pembuatan

  1. Persiapkan tempat yang terhindar dari matahari langsung.
  2. Buat larutan Bacillus dengan perbandingan 3 liter air ditambah 1 liter Bioqita

Cara Pembuatan

  1. Rebus sampai mendidih dan aduk limbah supaya tidak menggumpal atau jika ada sisa-sisa pakan dan limbah lainnya agar tercampur.
  2. Tiriskan atau semprot larutan Bio-Qita sambil diaduk sedikit demi sedikit sampai betul-betul rata.
  3. Pemberian larutan Bio-Qita dihentikan bila adonan diatas sudah cukup baik/merata dengan ciri tidak ada lelehan air jika adonan dikepal dengan tangan.
  4. Tutup rapat dengan alat penutup, agar tidak kena sinar matahari langsung.
  5. Setelah 3 hari adonan dibongkar dan diaduk-aduk sambil ditambahkan lagi larutan pupuk organik cair Bio-Qita sampai mencukupi (sama seperti di atas). Hal yang sama dilakukan sampai umur 2 minggu
  6. Setelah tenggang waktu 2 minggu ditutup kembali dan ditunggu sampai umur 3 minggu.
  7. Umur 3 minggu siap dibongkar kembali sambil diaduk dan dianginkan dan diberi kapur secara merata untuk selanjutnya pupuk siap digunakan.

Hasil Pengujian di lapangan

1.            Tanaman Cabe: cabe lebih tebal, biaya lebih murah
2.            Tanaman Loncang : Akar lebih panjang dan tunas lebih banyak, biaya murah
3.            Tanaman lobak : Cepat subur dan panen, bobot lebih besar, biaya murah
4.            Tanaman buncis: Panen umur 43 hari, lebih panjang, biaya lebih murah 50%

5.            Sawi, kol, terung: menguntungkan dan murah ongkos produksinya dalam lahan terbatas

No comments:

Post a Comment

Designed By Ayo Bertanam