Persiapan Lahan
Tanah dicangkul dan dibuat bedengan dengan lebar 100 - 120 cm, tinggi 50 cm serta jarak antar bedengan 30 - 40 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan panjang lahan yang tersedia, tanah dicampur pupuk kandang matang dengan dosis 20 - 30 ton/ha, pengapuran dilakukan pada tanah asam (pH < 6,5) untuk menaikkan pH. Setelah pupuk kandang dan kapur dicampur dengan tanah bedengan, permukaan bedengan diratakan, kemudian ditutup dengan plastik mulsa hitam perak. Lubang tanam dibuat dengan cara melubangi mulsa secara hati-hati.
Pembibitan
Sebelum disemai, benih
direndam dengan air yang dicampur fungisida 1,5 ml/l dan bakterisida 1 - 1,5
g/l atau dengan air hangat kuku (35ᵒ - 40ᵒ C) selama 4 - 6 jam. Media semai
merupakan campuran tanah 2 ember, pupuk kandang 1 ember, TSP 165 g, Carbofuran
75 g. Campuran media tersebut cukup untuk 300 polybag kecil. Kebutuhan benih
200 - 250 g/ha.
Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan saat tanah lembab dan tidak becek supaya akar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pilihlah bibit yang sehat dan telah berumur 22 - 25 hari setelah semai atau mempunyai 5 - 6 helai daun. Waktu penanaman sebaiknya sore hari dengan cara melepaskan bibit dari polybag dan usahakan tanahnya tetap utuh. Jarak tanam yang optimal dalam barisan 50 cm dan antar barisan 60 - 70 cm. Sistem penanaman dapat segi empat atau segi tiga (lihat gambar).Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan
segera apabila ditemukan ada tanaman muda yang mati, paling telat 14 HST (hari
setelah tanam) agar pertumbuhan tanaman seragam. Pada umur 8 - 20 HST dilakukan
perempelan dengan membuang tunas-tunas yang keluar dari ketiak daun dibawah
cabang utama (dibawah cabang ‘V’). Untuk menopang tanaman perlu diberi ajir
pada saat tanam atau 14 HST.
Pemupukan
Pemberian pupuk
diberikan pada saat tanam, fase pembentukan bunga dan fase pembesaran buah,
seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pemupukan Pada Tanaman Cabe Besar
Pemupukan
|
HST
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
Dasar
|
-14
|
*
|
*
|
-
|
15
|
30
|
25
|
1
|
-
|
2
|
Susulan I
(Pemb. Bunga)
|
30
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7,5
|
-
|
Atau
|
-
|
-
|
-
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
-
|
-
|
-
|
|
Susulan II
(Pemb. Buah)
|
60
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7,5
|
-
|
Atau
|
-
|
-
|
-
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
-
|
-
|
-
|
Keterangan : Dosis
pemupukan (gram/tanaman); A = pupuk kandang (20 - 30 ton/ha); B = kapur (2
ton/ha atau 200 - 400 g/m2); C = ZA; D = Urea; E = SP 36; F = KCl; G
= Borate; H = Carbofuran; I = NPK 15:15:15 atau 16:16:16
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pemupukan
susulan dapat pula dilakukan dengan cara dikocor dengan NPK 16:16:16 atau
15:15:15 sebanyak 3 - 5 kg dilarutkan pada 200 liter air. Setiap tanaman
dikocor kurang lebih 250 ml larutan dan diberikan/ dikocorkan pada umur 40 HST,
80 HST dan 120 HST. Hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman cabe serta
pengendaliannya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis HPT dan Pengendaliannya
Jenis
|
Gejala
|
Pengendalian
|
Trips
|
Pucuk
dan daun muda keriting
|
Insektisida
sistemik
|
Tungau
|
Pucuk
daun coklat keperakan, melengkung kebawah/gugur
|
Insektisida
sistemik, akarisida
|
Lalat
buah
|
Telur
menjadi belatung didalam buah sehingga buah membusuk
|
Perangkap
Metil Euginol & buah terserang dimusnahkan
|
Patek buah/
Antraknosa
|
Buah
bercendawan, berwarna pink atau hitam berbentuk bundar
|
Jarak
tanaman diperlebar, sanitasi lahan, fungisida kontak dan sistemik secara
teratur
|
Phytopthora
|
Tanaman
layu
|
Bedengan
tinggi, varietas resisten dan fungisida
|
Layu
bakteri
|
Tanaman
layu
|
Varietas
resisten, rotasi tanaman
|
Keterangan
: Untuk jenis insektisida dan fungisida dapat dikonsultasikan ke Dinas
Pertanian atau toko pertanian terdekat
Panen
Pemanenan dapat
dilakukan mulai umur 80 - 90 HST untuk di dataran rendah dan mulai umur 90 -
100 HST untuk di dataran menengah - tinggi. Sebaiknya cabe dipanen saat kematangan
buah 80 - 90 %. Potensi hasil cabe hibrida 1 - 1,5 kg/tanaman dengan interval 2
- 3 hari sekali tergantung kondisi pasar dan luas pertanaman.
NB : Artikel ini
bukan petunjuk baku, tetapi merupakan rujukan teknik budidaya. Adapun
pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi iklim dan lahan setempat.