Bioboost adalah salah satu produk dari perusahaan
K-Link yang merupakan pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme tanah yang
unggul, bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai hasil proses
biokimia tanah. Kombinasi penggunaan Bioboost dengan pupuk kimia, pupuk kandang
atau kompos akan sangat baik untuk meningkatkan produktivitas lahan sehingga
hasil pertanian akan meningkat baik mutu maupun jumlah hasil panennya.
Cara Penggunaan Bioboost Secara Umum
- Penggunaan Bioboost jangan dicampur dengan pestisida / pupuk kimia.
- Pemakaian Bioboost tidak boleh bersamaan dengan pupuk kimia, beri tenggang waktu 3 s/d 5 hari.
- Bioboost diberikan lebih dahulu 3 s/d 5 hari sebelum pupuk kimia ditaburkan.
- Jangan diencerkan dengan air ledeng / PAM (mengandung kaporit).
- Apabila sudah diencerkan, segera digunakan dan jangan disimpan.
- Tutup rapat kembali kemasan Bioboost apabila sudah digunakan.
- Bioboost tidak layak digunakan apabila sudah beraroma seperti telur busuk, segera buang dan jangan digunakan lagi pada tanaman.
- Aplikasi (pemakaian) Bioboost sebaiknya dipagi hari.
- Apabila menggunakan alat semprot bekas penggunaan pestisida, harus di cuci dengan bersih karna sisa pestisida bisa membunuh bakteri yang terkandung dalam Bioboost.
Cara Kerja
Pupuk ini adalah liquid yang didalamnya ada bakteri
yang ditidurkan karena pekat, akan efektif (hidup) jika sudah tercampur air
dengan perbandingan 1 : 49. Tidak langsung disiram atau disemprotkan ke tanah,
tapi diamkan kira-kira 1/2 jam baru di siram ketanah bukan pohon, untuk tanaman
karet atau sawit dengan cara membuat lubang dengan kedalaman 10 cm, dengan
jarak 1m dari batang pohon sebanyak 4 titik lubang.
Untuk
padi efektif 3 hari sebelum tanam. Tapi untuk penggunaan awal tetap
dibutuhkan pupuk kimiawi tapi dengan kadar dikurangi 50% dari penggunaan
biasanya dan di berikan setelah 3 - 5 hari setelah pemberian Bioboost.
LAKUKAN
PENYEMPROTAN BIOBOOST 3 HARI SEBELUM TANAM
Di butuhkan 6 lt / ha untuk tahap awal dengan masa
panen 10 hari lebih cepat. Dan penggunaan pupuk kimia tetap di berikan dengan
pengurangan 50% dari biasanya untuk proses memuliahan unsur hara dalam tanah.
Untuk karet dan kelapa sawit di butuhkan 3lt / ha per 3 bulan sekali, yang
biasanya jam 9 pagi pohon karet sudah tidak meneteskan getah, tapi s/d jam
10.30 masih meneteskan getah dengan tambahan per batang pohon 1 kg x 500 batang
pohon / ha.
Untuk kelapa sawit sama seperti karet, menurut pemilik kebun sawit mitra K-Link, setelah menggunakan Pupuk hayati Bioboost hasil panen lebih baik dan meningkat sawit buahnya lebih tebal dan tidak melalui proses masir dan penggunaan Pupuk lebih irit dengan selisih pemakaian lebih jauh.
Cara kerja bakteri ini sangat sederhana dan bisa dianalogikan untuk bisa di pahami oleh para petani.
Manusia memerlukan makanan dan makanan itu ada yang
bisa langsung di makan dan ada pula yang harus di masak terlebih dahulu agar
bisa di cerna dan di manfaatkan oleh tubuh. Nah untuk tanah pun begitu adanya,
tidak semua akar bisa menyerap langsung nutrisi yang ada dalam tanah ada
beberapa kandungan zat dalam tanah yang harus dimasak dulu agar bisa diserap
nutrisinya oleh akar tanaman, jadi bakteri lah yang berperan sebagai juru masak
tersebut yang terkandung dalam Pupuk Hayati Bioboost.
Tidak menutup kemungkinan bahwa bakteri di dalam tanah ada yang mati ketika bercampur di dalam tanah, maka per 3 bulan sekali perlu pengulangan untuk pemberiannya.
- Aplikasi pupuk hayati Bioboost tidak boleh dicampurkan secara langsung atau bersamaan dengan pupuk kimia atau pestisida.
- Lakukan pemupukan Bioboost lebih dulu 3 s/d 5 hari sebelum pemupukan kimia.
- Pupuk hayati Bioboost yang sudah dibuka kemasannya masih bisa di simpan untuk digunakan untuk periode pemupukan berikutnya selama belum tercampur dengan air.
No comments:
Post a Comment