google.com, pub-5491574035592832, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking News
Showing posts with label Pupuk Organik Cair. Show all posts
Showing posts with label Pupuk Organik Cair. Show all posts

Friday, June 29, 2018

Cara Penggunaan Dan Aplikasi Bioboost Pada Tanaman Cabai Merah


Sebelumnya sudah dibahas mengenai penggunaan bioboost secara umum. Pada kesempatan kali akan dibahas aplikasi atau cara penggunaan bioboost pada tanaman cabai merah. Ketentuan penggunaan bioboost pada tanaman cabai merah adalah sebagai berikut:
  1. Kebutuhan perhektar tanaman 5 s/d 6 liter BioBoost /sekali tanam.
  2. Gunakan pupuk kimia 50 % dari biasanya (sesuai kebutuhan).
  3. Encerkan 1 liter BioBoost dengan 50 s/d 100 liter air, diamkan beberapa saat baru dipergunakan.
  4. Sekali penyiraman/ penyemprotan diperlukan 1 s/d 2 liter BioBoost untuk 1 hektar tanaman.
  5. Lahan diolah sebagaimana biasanya dan sebaiknya gulma dan rumput dibuang keluar lahan.


Cara Penggunaan

  • Siramkan/ semprotkan larutan yang telah diencerkan pada barisan tanaman/ kecambah saat umur 7 s/d 10 hari (1 s/d 2 liter BioBoost).
  • Siramkan/ semprotkan larutan yang telah diencerkan pada barisan tanaman saat umur 20 hari (1 liter BioBoost), umur 30 hari (1 liter BioBoost), umur 40 hari (1 s/d 2 liter BioBoost).

Aplikasi ke - 1

  • Campurkan 1 ltr BioBoost dengan 200 ltr air (untuk lahan seluas 1 ha) atau 1 tangki isi 14 liter : 100 cc/10 x tutup botol pupuk BioBoost (1 ha = 14 tangki), diamkan sejenak (5-10 mnt) lalu semprotkan dipermukaan lahan yang sudah diolah sampai merata.
  • Sebaiknya penyemprotan dilakukan tepat pada gundukan tanah sehingga efektif dan hemat pupuk.

Penanaman Bibit

  • Bibit mulai ditanam 3 – 5 hari setelah penyemprotan BioBoost yang pertama yaitu pada saat persiapan lahan.
  • Pemberian pupuk kimia 3 hari SMT dosis 50% dari biasanya yaitu 50% dari pemupukan kimia pertama. 

Aplikasi ke - 2

  • 15 hari SMT lakukan penyemprotan BioBoost sebanyak 1 – 2 ltr [dilihat dari kondisi tanaman] dicampur dengan 200 ltr air atau 1 tangki isi 14 liter : 100-200 cc/10-20 x tutup botol pupuk BioBoost [1 ha = 14 tangki].
  • Setelah penyemprotan BioBoost ke – 2 tidak perlu diberikan pupuk kimia.

Aplikasi ke - 3

  • Umur 30–35 hari SMT lakukan lagi penyemprotan BioBoost sebanyak 1 ltr dicampur dengan 200 ltr air atau 1 tangki isi 14 liter : 100 cc/10 x tutup botol pupuk BioBoost (1 ha = 14 tangki).
  • 3 – 5 hari SMT berikan pupuk 50% dari biasanya pada saat pemupukan kimia ke – 2.

Aplikasi Selanjutnya 


Yaitu Penyemprotan ke – 4 dilakukan umur 50 hari SMT sebanyak 1 ltr BioBoost dan penyemprotan ke – 5 pada umur 65 hari SMT sebanyak 1 ltr BioBoost [pada penyemprotan ke – 4 dan ke – 5 tidak diberikan lagi pupuk kimia]

Kebutuhan Pupuk Kimia

  1. Pupuk kimia yang dibutuhkan untuk lahan 1 ha 1x masa panen:
  2. Cabai merah & Rawit : Urea 50 Kg ; SP-36/ TSP 250 Kg ; KCL 150 Kg ; NPK 500 kg
  3. Cabai merah besar Hibrida & Keriting Hibrida : Urea 120 kg ; SP–36/ TSP 280 Kg; KCL 200 kg


Waktu pemupukan harus tepat sesuai dengan kebutuhan unsur hara pada tanaman biasanya umur 3 hari SMT dan pada saat usia 35 hari.
Read more ...

Monday, June 25, 2018

BioBoost, Pupuk Organik Yang Banyak Manfaatnya Untuk Tumbuhan Dan Hewan


Bioboost adalah salah satu produk dari perusahaan K-Link yang merupakan pupuk hayati yang mengandung mikroorganisme tanah yang unggul, bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai hasil proses biokimia tanah. Kombinasi penggunaan Bioboost dengan pupuk kimia, pupuk kandang atau kompos akan sangat baik untuk meningkatkan produktivitas lahan sehingga hasil pertanian akan meningkat baik mutu maupun jumlah hasil panennya.

Cara Penggunaan Bioboost Secara Umum

  1. Penggunaan Bioboost jangan dicampur dengan pestisida / pupuk kimia.
  2. Pemakaian Bioboost tidak boleh bersamaan dengan pupuk kimia, beri tenggang waktu 3 s/d 5 hari.
  3. Bioboost diberikan lebih dahulu 3 s/d 5 hari sebelum pupuk kimia ditaburkan.
  4. Jangan diencerkan dengan air ledeng / PAM (mengandung kaporit).
  5. Apabila sudah diencerkan, segera digunakan dan jangan disimpan.
  6. Tutup rapat kembali kemasan Bioboost  apabila sudah digunakan.
  7. Bioboost tidak layak digunakan apabila sudah beraroma seperti telur busuk, segera buang dan jangan digunakan lagi pada tanaman.
  8. Aplikasi (pemakaian) Bioboost sebaiknya dipagi hari.
  9. Apabila menggunakan alat semprot bekas penggunaan pestisida, harus di cuci dengan bersih karna sisa pestisida bisa membunuh bakteri yang terkandung  dalam Bioboost.


Cara Kerja


Pupuk ini adalah liquid yang didalamnya ada bakteri yang ditidurkan karena pekat, akan efektif (hidup) jika sudah tercampur air dengan perbandingan 1 : 49. Tidak langsung disiram atau disemprotkan ke tanah, tapi diamkan kira-kira 1/2 jam baru di siram ketanah bukan pohon, untuk tanaman karet atau sawit dengan cara membuat lubang dengan kedalaman 10 cm, dengan jarak 1m dari batang pohon sebanyak 4 titik lubang.


Untuk padi efektif  3 hari sebelum tanam. Tapi untuk penggunaan awal tetap dibutuhkan pupuk kimiawi tapi dengan kadar dikurangi 50% dari penggunaan biasanya dan di berikan setelah 3 - 5 hari setelah pemberian Bioboost.


LAKUKAN PENYEMPROTAN BIOBOOST 3 HARI SEBELUM TANAM


Di butuhkan 6 lt / ha untuk tahap awal dengan masa panen 10 hari lebih cepat. Dan penggunaan pupuk kimia tetap di berikan dengan pengurangan 50% dari biasanya untuk proses memuliahan unsur hara dalam tanah. Untuk karet dan kelapa sawit di butuhkan 3lt / ha per 3 bulan sekali, yang biasanya jam 9 pagi pohon karet sudah tidak meneteskan getah, tapi s/d jam 10.30 masih meneteskan getah dengan tambahan per batang pohon 1 kg x 500 batang pohon / ha.

Untuk kelapa sawit sama seperti karet, menurut pemilik kebun sawit mitra K-Link, setelah menggunakan Pupuk hayati Bioboost hasil panen lebih baik dan meningkat sawit buahnya lebih tebal dan tidak melalui proses masir dan penggunaan Pupuk lebih irit dengan selisih pemakaian lebih jauh.

Cara kerja bakteri ini  sangat sederhana dan bisa dianalogikan untuk bisa di pahami oleh para petani.
Manusia memerlukan makanan dan makanan itu ada yang bisa langsung di makan dan ada pula yang harus di masak terlebih dahulu agar bisa di cerna dan di manfaatkan oleh tubuh. Nah untuk tanah pun begitu adanya, tidak semua akar bisa menyerap langsung nutrisi yang ada dalam tanah ada beberapa kandungan zat dalam tanah yang harus dimasak dulu agar bisa diserap nutrisinya oleh akar tanaman, jadi bakteri lah yang berperan sebagai juru masak tersebut yang terkandung dalam Pupuk Hayati Bioboost.

Tidak menutup kemungkinan bahwa bakteri di dalam tanah ada yang mati ketika bercampur di dalam tanah, maka per 3 bulan sekali perlu pengulangan untuk pemberiannya.
  1. Aplikasi pupuk hayati Bioboost tidak boleh dicampurkan secara langsung atau bersamaan dengan pupuk kimia atau pestisida.
  2. Lakukan pemupukan Bioboost lebih dulu 3 s/d 5 hari sebelum pemupukan kimia.
  3. Pupuk hayati Bioboost yang sudah dibuka kemasannya masih bisa di simpan untuk digunakan untuk periode pemupukan berikutnya selama belum tercampur dengan air.

Read more ...

Wednesday, May 2, 2018

Cara Membuat Pupuk Organik Cair (POC)

pupuk


Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N :

1.    Daun salam 1 kg,

2.    Babadotan 1 kg,

3.    Air kelapa 1 liter,

4.    Bintil akar kacang tanah 1 kg,

5.    EM TANI 100 cc atau EM4,

6.    Gula pasir 10 sendok.

 

Caranya pembuatannya :

Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan kedalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur EM TANI dan gula pasir. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan. 

 

POC dengan unsur hara P Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

 

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P :

1.    batang pisang 1 kg,
2.    gula pasir 1 ons,
3.    air 1 liter.

Cara pembuatannya :

1.    Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang. 
2.    Masukan irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan sampai  irisan batang pisang berceceran. 
3.    Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang  ke dalam ember yang berisi larutan gula.
4.    Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat. 
5.    Tutup ember rapat-rapat. 
6.    Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari  pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis. 
7.    Setelah disaring, larutan siap digunakan.

 

Bahan yang dipeelukan untuk membuat POC dengan unsur hara K :

1.    Sabut kelapa sekitar 5 kg
2.    Air 100 liter

Cara pembuatannya :

Kalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati, perkembangan akar lambat, buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.


Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan 
berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.
Read more ...

Wednesday, June 6, 2012

Pupuk Organik Cair Bio-Qita || Cara Membuatnya Dari Limbah

pupuk organik cair

Setiap komunitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di pastikan menghasilkan sampah baik dalam proses produksi maupun dalam proses konsumsinya. Menjadi persoalan karena komunitas masyarakat penghasil sampah tersebut mayoritas tidak mengelola sendiri sampah yang mereka hasilkan. Sampah-sampah produksi dari komunitas tersebut pada akhirnya dikumpulkan sacara masa untuk kemudian dibuang di TPS kemudian TPA.

Jadi penanganan masalah sampah yang ada selama ini sekedar memindahkan persoalan dari lingkungan-komunitas penghasil sampah ke lingkungan lain. Persoalan ini memunculkan berbagai efek dan persoalan baru di tempat pembuangan yang baru tesebut, yaitu munculnya pencemaran di areal pembuangan sampah yang baru. Disamping itu untuk meningkatkan produksi pertanian, pupuk sintensis dan pestisida kimia digumakan sebagai komponen utama. Namun, penggunaan 2 komponen tersebut bukanlah tanpa masalah bisa membuat kualitas tanah beserta ekosistemnya menurun. Pangkal persoalannya tentu karena kandungan kimia yang terkandung pada penyubur tanah dan tanaman tersebut.

Penggunaan pestisida sintetis secara berlebihan menyebabkan punahnya beberapa serangga penyerbuk tanaman sehingga produksi pertanian tidak optimal. Kondisi ini bisa disiasati dengan menggunakan pupuk dan pestisida sintentis, tetapi ongkos penggunaan kedua medium tersebut cukup mahal. Selain itu, tanah disawah/lahan kebun menjadi kering akibat penggunaan ououk sintetis yang digunakan secara berlebihan. Bercermin dari persoalan tersebut, maka dikembangkan teknologi Bio-Qita yang menggunakan mikroba guna membantu peningkatan kapasitas produksi petani serta menjaga kelestarian lahan. Fungsi mikroba lokal yang digunakan membantu pertumbuhan tanaman dan kesehatan ekosistem, Mikroba itu juga berfungsi melarutkan unsur hara makro dan mikro tanah. Mikroba yang digunakan adalah bukan mikroba dari luar negeri. Dikhawatirkan mikroba asing dapat merusak ekosistem lokal lantaran karakter fisiologisnya berbeda dengan mikro lokal.

Bio-Qita merupakan teknologi berbasis pemanfaatan mikro organisme (mikroba) untuk meningkatkan produksi pertanian, menurunkan toksitas limbah beracun dan meningkatkan kesehatan tanaman. Bio-Qita merupakan teknologi yang menjadikan pupuk organik sebagai pupuk penyubur tanaman. Teknologi yang digunakan dalam memperbanyak mikroba ini adalah fermentor dan teknologi inokulasi mikroba. Mikroba lokal merupakan mikroba yang telah diketahui validitas jenisnya dan disimpan didalam kultur koleksi, seperti Azospirillum, Azotobactel, Rhizobium, Mikroriza dan mikroba tanah yang menghasilkan senyawa metabolit sekunder untuk kesehatan tanaman, semisal Bacillus. Mikroba itu diproduksi menggunakan medium khusus sesuai denagn karakter fisiologinya.

Tahapan Pembuatan

  1. Persiapkan tempat yang terhindar dari matahari langsung.
  2. Buat larutan Bacillus dengan perbandingan 3 liter air ditambah 1 liter Bioqita

Cara Pembuatan

  1. Rebus sampai mendidih dan aduk limbah supaya tidak menggumpal atau jika ada sisa-sisa pakan dan limbah lainnya agar tercampur.
  2. Tiriskan atau semprot larutan Bio-Qita sambil diaduk sedikit demi sedikit sampai betul-betul rata.
  3. Pemberian larutan Bio-Qita dihentikan bila adonan diatas sudah cukup baik/merata dengan ciri tidak ada lelehan air jika adonan dikepal dengan tangan.
  4. Tutup rapat dengan alat penutup, agar tidak kena sinar matahari langsung.
  5. Setelah 3 hari adonan dibongkar dan diaduk-aduk sambil ditambahkan lagi larutan pupuk organik cair Bio-Qita sampai mencukupi (sama seperti di atas). Hal yang sama dilakukan sampai umur 2 minggu
  6. Setelah tenggang waktu 2 minggu ditutup kembali dan ditunggu sampai umur 3 minggu.
  7. Umur 3 minggu siap dibongkar kembali sambil diaduk dan dianginkan dan diberi kapur secara merata untuk selanjutnya pupuk siap digunakan.

Hasil Pengujian di lapangan

1.            Tanaman Cabe: cabe lebih tebal, biaya lebih murah
2.            Tanaman Loncang : Akar lebih panjang dan tunas lebih banyak, biaya murah
3.            Tanaman lobak : Cepat subur dan panen, bobot lebih besar, biaya murah
4.            Tanaman buncis: Panen umur 43 hari, lebih panjang, biaya lebih murah 50%

5.            Sawi, kol, terung: menguntungkan dan murah ongkos produksinya dalam lahan terbatas

Read more ...
Designed By Ayo Bertanam