google.com, pub-5491574035592832, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking News

Monday, December 27, 2021

Pembenihan Ikan Nila Nirwana

 

PEMBENIHAN IKAN NILA NIRWANA

1.    SISTEMATIKA IKAN NILA HITAM

Phillum           : Chordata

Subphillum   : Vetebrata

Kelas               : Pisces

Sub kelas       : Aconthoterigii

Suku               : Cichlidae

Marga             : Oreochromis

Species          : Oreochromis niloticus


Ciri-ciri:

Badan memanjang, bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, garis linealateralis terputus dan terbagi dua yaitu bagian atas dan bawah, memiliki 5 buah sirip dengan rumus D.XVU.12; C.V.1.5; P.12 dan A.III.9

Banyak ditemukan di perairan tenang seperti danau, rawa dan waduk, dapat hidup pada salinitas 0 – 29 permil, suhu 14 – 38 0C dan pH 5 – 11

Pemakan segala (omnivora), sangat menyenangi pakan alami Rotifera, Daphnia Sp, Moina Sp, Benthos dan Fitoplankton. Bisa diberi pakan tambahan berupa pellet, dedek halus dan lain-lain.

Memijah sepanjang tahun dan mulai memijah umur 6 – 8 bulan. Seekor induk betina ukuran 200 – 400 gram dapat menghasilkan anak 400 – 500 ekor.

 

2.    INDUK IKAN NILA NIRWANA

Perbedaan Jantan dan Betina

a.       Jantan:

Warna tubuh cerah dan memiliki satu buah lubang kelamin, yang bentuknya memanjang dan berfungsi sebagai tempat keluarnya sprema dan air seni. Warna sirip memerah terutama pada saat matang kelamin.

b.      Betina:

Warna tubuh agak pucat dan memiliki dua buah lubang kelamin, lubang pertama berada dekat anus, bentuknya seperti bulan sabit berfungsi sebagai tempat keluarnya telur. Lubang kedua berada di belakangnya, bentuknya bulat berfungsi sebagai tempat keluarnya air seni.

Berikut ini adalah gambar jenis kelamin induk Ikan Nila jantan dan betina:


Perbedaan Jenis Kelamin Ikan Nila
Perbedaan Jenis Kelamin Induk Ikan Nila Jantan dan Betina

 

3.    PEMBENIHAN IKAN NILA NIRWANA

Pembenihan ikan nila Nirwana dapat dilakukan pada kolam tanah dengan konstruksi kemiringan dasar kolam dibuat masing-masing 2 – 5 % atau pada bak semen/happa.

 

kolam hapa

a.       Pada Kolam Tanah

·   Persiapan kolam meliputi perataan tanah dasar kolam dan pemupukan dengan pupuk kandang 250 – 500 gram/m2

·   Pemijahan di kolam tanah seluas 500 m2, kedalaman air 60 – 100 cm

·   Induk jantan dan betina dimasukkan bersama dengan padat tebar 1 ekor/m2. Perbandingan jantan dan betina 1:3

·   Selama pemijahan induk diberi pakan tambahan berupa pellet sebanyak 1-2 %/hari dari berat total ikan

·   Panen larva dilakukan dengan cara menangkap larva menggunakan sair halus atau sirib secara langsung di permukaan air kolam, terutama larva yang sedang bergerombol diasuh induknya. Pemungutan larva seperti ini bisa dilakukan setiap hari dan setelah terkumpul langsung ditebarkan ke kolam pendederan I yang telah disiapkan 4 – 5 hari sebelumnya

·   Agar ukuran larva seragam pada saat pendederan, maka pemungutan larva per tiga hari dikumpulkan dalam satu wadah/kolam penampungan/pendederan yang sama

·   Induk dipijahkan selama 45 hari, kemudian lakukan conditioning dengan memisahkan induk ikan jantan dan betina selama 30 hari

·   Umur induk aktif adalah dua tahun semenjak matang gonad pertama

 

b.      Pada Bak Semen/Happa

·   Pemijahan dilakukan dalam bak semen/happa ukuran/luas 24 – 48 m2, kedalaman air 60 – 80 cm

·   Induk ditebar bersama-sama dengan kepadatan 3 – 5 ekor/m2, perbandingan jantan dan betina 1:3

·   Biasanya pembenihan dalam bak/happa secara intensif yang dipanen bukan larva tetapi masih dalam bentuk telur. Pengambilan telur yang sedang dierami dalam mulut dilakukan setiap 10 hari sekali. Telur yang dipanen ada yang berupa telur utuh, sudah bermata, bermata dan berekor, larva sempurna. Setiap fasenya ditampung dalam wadah yang berbeda

·   Telur dietaskan dalam corong penetasan yang terbuat dari fiberglass, kain trilin atau corong plastik. Ke dalam corong penetasan diberi aliran air agar telur bergerak

·   Telur menetas antara 3 – 7 hari. Telur yang tidak menetas berwarna putih dan harus dibuang setiap hari dengan cara disipon

·   Dua hari setelah menetas larva dipindahkan ke dalam bak tembok atau happa ukuran 2 x 1 x 0,5 m yang dipasang secara berderet dengan kedalaman air 60 cm. Untuk ukuran bak/happa seperti itu bisa ditebar larva sebanyak 2.000 – 4.000 ekor dan dipelihara selama 25 – 30 hari

 

reproduksi ikan nila
Kriteria Kuantitatif Standara Reproduksi Induk Ikan Nila


4.    PENDEDERAN IKAN NILA NIRWANA

Pendederan ikan nila Nirwana dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pendederan I, II, III dan IV. Tempat pendederan di kolam atau di bak dengan perlakuan:

·      Persiapan kolam meliputi pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kamalir

·      Kolam dikaour dengan kapur tohor dan dipupuk dengan pupuk organik

·      Larva ditebar pada pagi hari dan diberi pakan tambahan setiap hari selama pendederan berlangsung

Berikut adalah tabel standar produksi berbagai ukuran ikan

Pakan Ikan Nila
Standar Produksi Kebul, Gabar, Belo dan Sangkal Ikan Nila di Bak dan Kolam

No comments:

Post a Comment

Designed By Ayo Bertanam