1.
SISTEMATIKA
IKAN NILA HITAM
Phillum : Chordata
Subphillum : Vetebrata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Aconthoterigii
Suku : Cichlidae
Marga : Oreochromis
Species : Oreochromis niloticus
Ciri-ciri:
Badan memanjang, bentuk tubuh pipih,
sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, garis linealateralis terputus dan
terbagi dua yaitu bagian atas dan bawah, memiliki 5 buah sirip dengan rumus
D.XVU.12; C.V.1.5; P.12 dan A.III.9
Banyak ditemukan di perairan
tenang seperti danau, rawa dan waduk, dapat hidup pada salinitas 0 – 29 permil,
suhu 14 – 38 0C dan pH 5 – 11
Pemakan segala (omnivora),
sangat menyenangi pakan alami Rotifera, Daphnia Sp, Moina Sp, Benthos dan
Fitoplankton. Bisa diberi pakan tambahan berupa pellet, dedek halus dan lain-lain.
Memijah sepanjang tahun dan
mulai memijah umur 6 – 8 bulan. Seekor induk betina ukuran 200 – 400 gram dapat
menghasilkan anak 400 – 500 ekor.
2.
INDUK
IKAN NILA NIRWANA
Perbedaan Jantan dan Betina
a.
Jantan:
Warna tubuh cerah dan memiliki
satu buah lubang kelamin, yang bentuknya memanjang dan berfungsi sebagai tempat
keluarnya sprema dan air seni. Warna sirip memerah terutama pada saat matang
kelamin.
b.
Betina:
Warna tubuh agak pucat dan
memiliki dua buah lubang kelamin, lubang pertama berada dekat anus, bentuknya
seperti bulan sabit berfungsi sebagai tempat keluarnya telur. Lubang kedua
berada di belakangnya, bentuknya bulat berfungsi sebagai tempat keluarnya air
seni.
Berikut ini adalah gambar jenis kelamin induk Ikan Nila jantan dan betina:
Perbedaan Jenis Kelamin Induk Ikan Nila Jantan dan Betina |
3.
PEMBENIHAN
IKAN NILA NIRWANA
Pembenihan ikan nila Nirwana
dapat dilakukan pada kolam tanah dengan konstruksi kemiringan dasar kolam
dibuat masing-masing 2 – 5 % atau pada bak semen/happa.
a. Pada Kolam Tanah
· Persiapan kolam meliputi perataan tanah
dasar kolam dan pemupukan dengan pupuk kandang 250 – 500 gram/m2
· Pemijahan di kolam tanah seluas 500 m2,
kedalaman air 60 – 100 cm
· Induk jantan dan betina dimasukkan bersama
dengan padat tebar 1 ekor/m2. Perbandingan jantan dan betina 1:3
· Selama pemijahan induk diberi pakan
tambahan berupa pellet sebanyak 1-2 %/hari dari berat total ikan
· Panen larva dilakukan dengan cara
menangkap larva menggunakan sair halus atau sirib secara langsung di permukaan
air kolam, terutama larva yang sedang bergerombol diasuh induknya. Pemungutan
larva seperti ini bisa dilakukan setiap hari dan setelah terkumpul langsung
ditebarkan ke kolam pendederan I yang telah disiapkan 4 – 5 hari sebelumnya
· Agar ukuran larva seragam pada saat
pendederan, maka pemungutan larva per tiga hari dikumpulkan dalam satu
wadah/kolam penampungan/pendederan yang sama
· Induk dipijahkan selama 45 hari, kemudian
lakukan conditioning dengan
memisahkan induk ikan jantan dan betina selama 30 hari
· Umur induk aktif adalah dua tahun semenjak
matang gonad pertama
b.
Pada
Bak Semen/Happa
· Pemijahan dilakukan dalam bak semen/happa
ukuran/luas 24 – 48 m2, kedalaman air 60 – 80 cm
· Induk ditebar bersama-sama dengan
kepadatan 3 – 5 ekor/m2, perbandingan jantan dan betina 1:3
· Biasanya pembenihan dalam bak/happa secara
intensif yang dipanen bukan larva tetapi masih dalam bentuk telur. Pengambilan
telur yang sedang dierami dalam mulut dilakukan setiap 10 hari sekali. Telur
yang dipanen ada yang berupa telur utuh, sudah bermata, bermata dan berekor, larva
sempurna. Setiap fasenya ditampung dalam wadah yang berbeda
· Telur dietaskan dalam corong penetasan
yang terbuat dari fiberglass, kain trilin atau corong plastik. Ke dalam corong
penetasan diberi aliran air agar telur bergerak
· Telur menetas antara 3 – 7 hari. Telur
yang tidak menetas berwarna putih dan harus dibuang setiap hari dengan cara
disipon
· Dua hari setelah menetas larva dipindahkan
ke dalam bak tembok atau happa ukuran 2 x 1 x 0,5 m yang dipasang secara
berderet dengan kedalaman air 60 cm. Untuk ukuran bak/happa seperti itu bisa
ditebar larva sebanyak 2.000 – 4.000 ekor dan dipelihara selama 25 – 30 hari
Kriteria Kuantitatif Standara Reproduksi Induk Ikan Nila
4.
PENDEDERAN
IKAN NILA NIRWANA
Pendederan ikan nila Nirwana
dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pendederan I, II, III dan IV. Tempat
pendederan di kolam atau di bak dengan perlakuan:
· Persiapan kolam meliputi pengeringan,
perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kamalir
· Kolam dikaour dengan kapur tohor dan
dipupuk dengan pupuk organik
· Larva ditebar pada pagi hari dan diberi
pakan tambahan setiap hari selama pendederan berlangsung
Berikut adalah tabel standar
produksi berbagai ukuran ikan
Standar Produksi Kebul, Gabar, Belo dan Sangkal Ikan Nila di Bak dan Kolam |
No comments:
Post a Comment