google.com, pub-5491574035592832, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Breaking News

Tuesday, January 18, 2022

Proses Pengelolaan Dan Seleksi Nila Nirwana

 

Seleksi Nila Nirwana

      I.     PENDAHULUAN

Ikan Nila di Jawa Barat merupakan Ikan introduksi yang datang pertama kali dari Taiwan pada Tahun 1969 (Hardjamulia & Djajadiredja 1977). Tahun 1975 didatangkan Nila Hibrid (hasil silangan T. Nilotoca dan T. Mossambica) dari Taiwan. Nila merah muncul pada tahun 1981 yang diintroduksi dari Filipina. Kemudian pada tahun 1988 – 1989 didatangkan parent stock ikan nila Chitralada dari Thailand, namun tidak berkembang. Ikan nila GIFT merupakan varietasbaru dari jenis ikan nila yang dikembangkan di Filipina. Ikan Nila GIFT merupakan varietas baru dari jenis ikan nila yag dikembangkan di Filipina. Ikan Nila GIFT tersebut diintroduksi  dari Filipina pada Tahun 1995 dan 1997. Pada Tahun 2002, BPBI Wanayasa memperoleh famili ikan nila GET (Genetically Enhanched of Tilapia). Ikan nila GET tersebut diintroduksi dari Filipina oleh Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat melalui BFAR.

Sejak pertama kali didatangkan, sejak itu pula budidaya ikan nila dimulai. Kemampuan ikan nila dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya menjadikan ikan ini mudah menyebar dan menjadi primadona dalam dunia budidaya perairan, khususnya perairan tawar. Penyebaran ikan nila yang sangat cepat didukung dengan kecepatannya bereproduksi menjadikan perkembangan ikan ini tidak terkontrol. Dampak negatifnya adalah banyak terjadi silang dalam, yang berakibat pada menurunnya kualitas genetik ikan, selanjutnya akan menyebabkan turunnya performa ikan tersebut, baik pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit, maupun kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya.

Untuk mengatasi penurunan kualitas genetik ikan nila tersebut, Ariyanto (2004) menyatakan salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah melaksanakan program pemuliaan dengan sasaran akhir mendapatkan induk ikan nila unggul. Keunggulan tersebut diharapkan dapat diwariskan pada keturunannya, sehingga menghasilkan benih unggul. Salah satu alternatif program pemuliaan dalam menghasilkan induk unggul adalah melalui program penangkaran selektif.

 

    II.     IKAN NILA NIRWANA (NILA RAS WANAYASA)

Upaya-upaya mendasar yang mengarah kepada penangkaran selektif ikan nila telah dimulai oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Wanayasa dengan mengoleksi 18 famili ikan nila GIFT generasi ke-6 dan 24 famili ikan nila GET dari Filipina. Selanjutnya pada Tahun 2003, BPBI Wanayasa melakukan kerjasama dengan para pakar perikanan dari Tim ahli Tilapia Broodstock Centre, untuk menyusun dan melaksanakan program pengelolaan dan seleksi ikan nila tersebut dengan tujuannya untuk mempertahankan atau bahkan memperbaiki kualitasnya.

Sumber genetik kegiatan seleksi adalah GIFT (Genetic Improvement for Farmed Tilapia) dan GET (Genetically Enhanched Tilapia). Saat ini dalam kurun waktu pengerjaan selama 3 tahun, BPBI Wanayasa telah mendapatkan induk sejenis (Great Grand Parent Stock/GGPS), yang selanjutnya diberi nama Nirwana (Nila Ras Wanayasa) yang penyediaan dan diseminasinya diawasai oleh pemerintah.

Kegiatan seleksi dilaksanakan di Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan seleksi famili dimulai pada minggu ke-3 bulan Juli Tahun 2003 dan masih berlangsung sampai dengan saat ini.

 

  III.     PROSEDUR PELAKSANAAN SELEKSI DAN HASIL YANG DICAPAI

Program penangkaran selektif yang dilaksanakan adalah “Seleksi Famili” (gambar 1), mengacu pada SPO pemuliaan ikan nila yang diterbitkan oleh Pusat Pengembangan Induk Ikan Nila Nasional (PPIIN) Tahun 2004 yang dimodofikasi sesuai dengan kondisi lapangan.


Tahapan kegiatan untuk setiap generasi dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut:

1.         Menyiapkan sejumlah famili dari koleksi yang ada.

2.         Mengkondisikan induk ikan nila yang akan diseleksi agar dapat memijah secara bersamaan.

3.         Memijahkan sebanyak 5 pasang induk untuk masing-masing famili hasil persilangan yang baru.

4.         Mengamati secara periodik untuk menandai pasangan-pasangan yang memijah.

5.         Benih ikan dari pasangan masing-masing famili yang memijah pada hari yang sama digabung dan diambil secara acak sebanyak 500 ekor untuk dipelihara lebih lanjut.

6.         Pendederan benih ikan dilakukan dalam hapa berukuran 5 x 2 x 1,5 m3 di kolam sampai dapat dibedakan antara jantan dan betina secara morfologis (umur 4 bulan).

7.         Kelompok ikan nila jantan dan betina ditimbang dan diukur (panjang baku, tinggi badan dan panjang kepala) satu persatu.

8.         Kemudian dipilih 10 ekor betina terbesar dan 10 ekor jantan terbesar dan selanjutnya ditaging serta dilakukan pencatatan.

9.         Setiap famili hasil seleksi dipelihara secara terpisah antara jantan dan betina sampai siap dipijahkan untuk membentuk genersai berikutnya.

Hingga saat ini dalam kurun waktu pengerjaan selama 3 tahun, telah didapatkan tiga generasi induk (F1, F2 dan F3). Dengan rincian jumlah famili:

-          F1 menghasilkan 33 famili

-          F2 menghasilkan 34 famili

-          F3 menghasilkan 44 famili

 

      I.     RENCANA PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI

A.      Rencana Pengembangan

Melanjutkan kembali kegiatan seleksi hingga dapat menghasilkan Induk Ikan Nila Nirwana generasi selanjutnya.

B.      Rencana Produksi

Memperbanyak dan mendistribusikan turunan Induk Ikan Nila Nirwana kepada Petani/UPR.






No comments:

Post a Comment

Designed By Ayo Bertanam